Parlemen Remaja Semakin Diminati
Sekretariat Jendral DPR RI saat ini kebanjiran surat permintaan dari beberapa perguruan tinggi dan sekolah di sejumlah daerah untuk menggelar kegiatan pelatihan keparlemenan di daerahnya. Hal ini menunjukkan acara Parlemen Remaja yang dilaksanakan pertama kali tahun 2008 telah berkembang positif.
“Iya, saya kebanjiran surat permintaan untuk mengadakan kegiatan Parlemen Remaja. Kalau pada awalnya dimulai tingkat SMA wilayah Jakarta kemudian tingkat mahasiswa, meningkat lagi untuk seluruh Indonesia dan sekarang sudah keenam kali,” kata Sekjen DPR RI Nining Indra Saleh saat memberikan pembekalan dalam acara Parlemen Remaja di Kopo, Jawa Barat, Rabu (7/11/12).
Ia menambahkan Setjen DPR juga sudah mengembangkan kegiatan ini disejumlah perguruan tinggi dengan nama Parlemen Kampus. 4 kampus sudah menjadi tuan rumah, beberapa saat ini menunggu giliran. Baginya dengan bertemu langsung dengan siswa dan mahasiswa terbukti dapat membangun komunikasi dan pemahaman yang benar terhadap tugas kedewanan.
“Pengembangan selanjutnya saya mengusulkan kepada Ketua DPR agar peserta terbaik dalam acara Parlemen Remaja dapat diberi penghargaan untuk mengikuti sidang Parlemen Dunia (IPU) atau diundang menghadiri acara Pidato Kenegaraan setiap tanggal 16 Agustus. Tunggu saja kabar baiknya,” lanjut Nining disambut tepuk tangan peserta.
Bicara pada kesempatan berbeda Deputi Bidang Persidangan dan KSAP Achmad Djuned menjelaskan untuk meningkatkan kualitas program, Setjen DPR telah bekerja sama dengan Universitas Indonesia. Diharapkan agenda tahunan ini dapat memperkuat partisipasi publik dan meningkatkan pemahaman tentang parlemen. “Selama ini publik mencatat DPR itu dari paripurna saja, sebenarnya lebih dari itu. Disini kita pelajari dalam pembekalan dan langsung praktek lewat simulasi-simulasi,” ungkapnya.
Sementara itu Direktur Kemahasiswaan Universitas Indonesia Komaruddin yang turut hadir dalam kesempatan itu menyampaikan apresiasi terhadap acara Parlemen Indonesia. “Mulai tahun ini program ini naik tingkat dari Direktorat Kemasiswaan ke lembaga khusus dibawah rektor yaitu ILDP – Indonesian Leadership Development Program,” ujarnya antusias.
Beberapa ide mengembangkan program saat ini juga sedang dikaji seperti ide menguji calon peserta lewat kemampuan ber-orasi. “Parlemen itu kan dari kata parle artinya bicara, jadi sudah seharusnya para kandidat memiliki kemampuan tidak hanya menulis tetapi juga berbicara, ide ini masih kita kaji dulu,” demikian Komaruddin. (iky)foto: wy/parle